Selasa, 29 Juni 2010

Bahtsul Masail 22 (Hukum Memakai Minyak Wangi Beralkohol)

Hukum Memakai Minyak Wangi Beralkohol

Tanya:

Apakah hukum memakai minyak wangi yang beralkohol atau mempunyai 'spirit'?

Jawab:

Kita mengetahui bahwa alkohol yang dicampur ke dalam bau-bauan (minyak wangi) ialah diambil daripada proses tindakan kimia bijian dan kayuan. Daripada bijian tersebut disebut "alkohol Ethyl" dan daripada kayu disebut "Methyl". Semua alkohol termasuk dalam kumpulan karbon (C-OH).

Alkohol Ethyl dibuat daripada bijian dan cairannya yang telah diragi serta disimpan lama dan dijadikan bir dan wine atau disebut arak. Selain daripada itu Ethyl digunakan juga sebagai bahan campuran dalam minyak yang digunakan untuk lampu-lampu makmal dan lampu-lampu traktor dan sebagainya. Ini dilakukan untuk mengurangkan pencemaran udara.

Alkohol Ethyl juga digunakan sebagai alat pemandu obat (preservative/obat tahan) obat antiseptik untuk melawan kuman, obat gosok atau minyak angin untuk urat saraf atau keseleo. Alkohol jenis ini juga digunakan untuk dimasukkan ke dalam minyak wangi, maka jika digunakan untuk dimasukkan ke dalam minyak wangi untuk menyerbak keharumannya.

Seperti yang kita fahami bahwa alkohol jenis Ethyl ialah najis dan sekiranya kita menggunakan bahan-bahan yang dicampur dengannya seperti minyak wangi, maka jika dibawa dalam sholat tidak sahlah sholat kita.

Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar