Selasa, 22 Juni 2010

Bahtsul Masail 09 (Bolehkah Menjama' Shalat Saat Resepsi Pernikahan?)

Bolehkah Menjama' Shalat Saat Resepsi Pernikahan?

Seperti diketahui bahwa orang yang sedang bepergian jauh (sampai pada masafah al-qosr) mendapat rukhshah untuk mengqoshar atau jama' shalat, karena orang yang bepergian jauh mengalami masyaqqot sehingga diberi rukhshat berupa qoshor, jama' dan ifthar (tidak berpuasa)

Pertanyaan:

Apakah ada qoul dari kalangan syafi'iyah yang berpendapat bahwa pengantin baru (pada hari H) atau orang yang sedang menjadi panitia suatu upacara seperti menjadi panitia imtihan, resepsi pernikahan atau lainnya boleh melakukan qoshor dan jama'?

Jawaban:

-- Urusan jama' dan qashar sebetulnya sudah ada aturan bakunya di berbagai kitab fiqh. Orang bisa meng-qashar dan men-jama' shalat kalau ia sedang dalam perjalanan; atau terhambat hujan dan sakit untuk jama' saja. Sedang pengantin maupun panitia resepsi tidak boleh meng-qashar atau men-jama' shalat. Hanya ada sebagian ulama madzhab Syafi'i yang memperbolehkan untuk jama' saja.

Referensi:

-- Taqiy al-Din al-Husayni, Kifayat al-Akhyar : juz 1, hal. 145.

-- Sayyid `Alawi al-Saqqaf, Tarsyih al-Mustafidin : hal. 134-135.

-- Sayyid Abd al-Rahman Ba `Alawi, Bughyat al-Musytarsyidin : hal. 77.

Ta'bir:

قال الاسنائي وما اختاره النووي نص عليه الشافعي في مختصر المزني ويؤيده المعنى ايضا فان المرض يجوز الفطر كالسفر فالجمع اولى بل ذهب جماعة من العلماء الى جواز الجمع في الحضر للحاجة لمن لا يتخذه عادة وبه قال ابو اسحاق المروزي. (كفاية الاخيار: 1/ 145)
قال السيد يوسف البطاخ في تشنيف السمع: ومن الشافعية وغيرهم من ذهب الى جواز الجمع تقديما مطلقا لغير سفر ولا مرض ولا غيرهما من الاعذار. (ترشيح المستفيدين: 135)
(فائدة) لنا قول بجواز الجمع في السفر القصير وظاهر الحديث جوازه في حضر كما في شرح مسلم. وحكى الخطابي عن ابي اسحاق جوازه في الحضر للحاجة وان لم يكن خوف ولا مطر ولا مرض. وبه قال ابن المنذر ا.هــــــــــ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar