Kamis, 01 Juli 2010

Bahtsul Masail 26 (Hukum Mengizinkan Isteri Keluar )

Hukum Mengizinkan Isteri Keluar

Tanya:

Saya sering dilanda dilema apabila Isteri saya telephon saya di tempat kerja untuk meminta ijin pergi ke majlis perkawinan bersama ibunya. Apakah yang patut saya berikan jawab kepadanya?

Jawab:

Seorang isteri berada dalam tanggungjawab dan jagaan suami sepenuhnya. Jika ia minta izin untuk menemui undangan atau sesuatu majlis disertai dengan muhrimnya sedangkan majlis itu dipastikan tidak mengandung unsur maksiat seperti ada minuman yang memabukkan dan sebagainya, maka suami boleh izinkan. Namun jika suami khawatir akan menimbulkan fitnah atau perkara yang tidak baik maka ia boleh menghalangi isterinya.

Dalam hadith diterangkan, "Dari Ibnu Abis ra. sesungguhnya seorang wanita dari suku Khat'am datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya: Wahai Rasulullah, sampaikanlah kepadaku keterangan apa hak suami terhadap isteri. Baginda bersabda: Sesungguhnya hak suami terhadap isteri yaitu jika suami menghendaki dirinya sekalipun ia berada di atas kendaraan ia tidak menolak dirinya untuk memenuhinya, dan hak suami atas isterinya yaitu isteri tidak boleh puasa sunnah tanpa izin suaminya, jika ia terus melakukannya itu hanya akan mendapatkan lapar dan dahaga dan tidak diterima puasanya itu, dan tidak boleh keluar rumah tanpa izin suaminya, jika ia tetap keluar maka malaikat langit dan malaikat rahmat serta malaikat azab akan mengutuknya sampai ia pulang." (Riwayat Thabrani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar